Thursday, March 31, 2016

Dibalik Wudlu

Rahasia Dibalik Wudlu

Memang ini kedengarannya sepele. Tapi jangan anggap enteng soal ini, pasalnya Rasulullah senantiasa wudhu sebelum tidur. Berwudhu, disamping bernilai ibadah juga bermanfaat besar bagi kesehatan dan memiliki Rahasia Tersembunyi. Secara tidak sadar, kita selalu menyepelekan hal berwudhu. Karena sesungguhnya berwudhu tidak sekedar membasahkan muka dari air saja. Simak lebih lanjut kutipan dibawah ini.

Peneliti dari Universitas Alexsandria, dr musthafa syahatah, yang sekaligus menjabat sebagai Dekan Fakultas THT, menyebutkan bahwa jumlah kuman pada orang yang berwudhu lebih sedikit dibanding orang yang tidak berwudhu. 

Dengan ber-istisnaq (menghirup air dalam hidung) misalnya kita dapat mencegah timbulnya penyakit dalam hidung. Dengan mencuci kedua tangan, kita dapat menjaga kebersihan tangan. Kita juga bisa menjaga kebersihan kulit wajah bila kita rajin berwudhu. Selain itu, kita juga bisa menjaga kebersihan daun telinga dan telapak kaki kita, artinya dengan sering berwudhu kita dapat menjaga kesehatan tubuh kita. 

Lalu, bagaimana jika berwudhu dilakukan sebelum tidur? Nah, para pakar kesehatan di dunia senantiasa menganjurkan agar kita mencuci kaki mulut dan muka sebelum tidur. Bahkan, sejumlah pakar kecantikan memproduki alat kecantikan agar dapat menjaga kesehatan kulit muka. 

Di samping itu tentunya anjuran untuk berwudhu juga mengandung nilai ibadah yang tinggi. Sebab ketika seseorang dalam keadaan suci. Jika seseorang berada dalam keadaan suci, berarti ai dekat dengan Allah. Karena Allah akan dekat dan cinta kepada orang-orang yang berada dalam keadaan suci. 

Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa tidur dimalam hari dalam keadaan suci (berwudhu’) maka Malaikat akan tetap mengikuti, lalu ketika ia bangun niscaya Malaikat itu akan berucap ‘Ya Allah ampunilah hamba mu si fulan, kerana ia tidur di malam hari dalam keadaan selalu suci’”. (HR Ibnu Hibban dari Ibnu Umar r.a.) 

Hal ini juga ditulis dalam kitab tanqih al-Qand al-Hatsis karangan syekh muhamad bin umar an-nawawi al-mantany. Dari umar bin harits bahwa nabi bersabda: “Barangsiapa tidur dalam keadaan berwudhu, maka apabila mati disaat tidur maka matinya dalam keadaan syahid disisi allah. Maksudnya orang yang berwudhu sebelum tidur akan memperoleh posisi yang tinggi disisi Allah. 

Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa berwudhu sebelu tidur merupakan anjuran nabi yang harus dikerjakan bila seseorang ingin memperoleh kemuliaan disisi Allah.


Manfaat Berwudhu Sebelum Tidur 
  1. Pertama, merilekskan otot-otot sebelum beristirahat. Mungkin tidak terlalu banyak penjelasan. Bisa dibuktikan dalam ilmu kedokteran bahwa percikan air yang dikarenakan umat muslim melakukan wudhu itu merupakan suatu metode atau cara mengendorkan otot-otot yang kaku karna lelahnya dalam beraktifitas. Sangat diambil dampak positifnya bahwa jika seseorang itu telah melakukan wudhu, maka pikiran kita akan terasa rileks. Badan tidak akan terasa capek.
  2. Kedua, mencerahkan kulit wajah. Wudhu dapat mencerahkan kulit wajah karena kinerja wudhu ini menghilangkan noda yang membandel dalam kulit. Kotoran-kotoran yang menempel pada kulit wajah kita akan senantiasa hilang dan tentunya wajah kita menjadi cerah dan bersih.
  3. Ketiga, didoakan malaikat. Dalam sabda Beliau yang disinggung pada bagian atas, malaikat akan senantiasa memberikan do’a perlindungan kepada umat muslim yang senantiasa wudhu sebelum tidur. Padahal malaikat adalah makhluk yang senantiasa berdzikir kepada Allah. niscaya do’anya akan senantiasa dikabulkan pula oleh Allah. Oleh karena itu, senantiasa berwudhu itu adalah hal yang wajib kita lakukan.

Fenomena Meninggal Dunia Saat Tidur Dalam Sunnah 

Jauh-jauh hari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sudah memberikan bimbingan dalam tidur agar tidak menimbulkan bahaya, di antaranya tidur sambil miring ke kanan, tidak tidur sambil tengkurap. 

Diriwayatkan oleh al-Hakim dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu, Pernah suatu hari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melewati seseorang yang tidur tengkurap di atas perutnya, lalu beliau menendangnya dengan kakinya seraya bersabda, 

Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi tidur yang tidak disukai Allah Azza Wa Jalla.” (HR. Ahmad dan Al-Hakim). 

Sesungguhnya sebab kematian itu bermacam-macam, namun kematian tetaplah satu. Selain Sleep Apnea masih ada sebab lainnya yang menjadi media datangnya kematian. Karenanya, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan tips terbaik bagi umatnya dalam menghadapi kematian yang datangnya tak terduga ini. 

Disebutkan dalam Shahihain, dari sabahat al-Bara’ bin Azib radliyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda kepadanya; 

Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melakukan shalat.” (HR. Bukahri dan Muslim). 

Dalam menjelaskan faidah dari perintah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ini, Al-Hafidz Ibnul Hajar menyebutkan hikmahnya, di antaranya yaitu: Agar dia tidur pada malam itu dalam keadaan suci supaya ketika kematian menjemputnya dia dalam keadaan yang sempurna. Dari sini diambil kesimpulan dianjurkannya untuk bersiap diri untuk menghadapi kematian dengan menjaga kebersihan (kesucian) hati karena kesucian hati jauh lebih penting daripada kesucian badan. 

Imam al-Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim menyebutkan tiga hikmah berwudlu sebelum tidur (yang maksudnya tidur dalam keadaan suci). Salah satunya adalah khawatir kalau dia meninggal pada malam tersebut. Abdul Razak mengeluarkan sebuah atsar dari Mujahid dengan sanad yang kuat, Ibnu Abbas radliyallahu ‘anhuma berkata, 

Janganlah engkau tidur kecuali dalam kondisi berwudlu (suci), karena arwah akan dibangkitkan sesuai dengan kondisi saat dia dicabut.” 

Rahasia Cantik Wanita dengan Air Wudhu 

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan sholat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kai, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dlm perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yg baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. ALLAH tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi DIA hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-NYA bagimu supaya kamu bersyukur.”(QS. Al-Maidah: 6). 

Prof Leopold Werner von Ehrenfels, seorang psikiater dan sekaligus neurology berkebangsaan Austria, menemukan sesuatu yang menakjubkan tentang wudhu. Ia mengemukakan bahwa pusat-pusat syaraf yang paling peka, yaitu sebelah dahi, tangan, dan kaki. Pusat-pusat syaraf tersebut sangat sensitif terhadap air segar. Dari sini ia menghubungkan hikmah wudhu yang membasuh pusat-pusat syaraf tersebut. 

Ulama fiqih juga menjelaskan bahwa wudhu juga merupakan upaya untuk memelihara kebersihan. Daerah yang dibasuh dengan air wudhu seperti tangan, daerah muka, dan kaki merupakan bagian yang paling banyak bersentuhan dengan benda-benda asing, termasuk kotoran. Oleh karena itu, daerah tersebut harus dibasuh untuk menghindari penyakit kulit yang umumnya sering menyerang permukaan kulit yang terbuka dan jarang dibersihkan seperti sela-sela jari tangan, kaki, dan belakang telinga. 

Republika pada 5/03/07 yang lampau, "dokter Ahmad Syauqy Ibrahim peneliti hidung, penyakit dalam, dan penyakit jantung di London mengatakan : "Para pakar sampai kepada kesimpulan: Pencelupan anggota tubuh ke air akan mengembalikan tubuh yang lemah menjadi kuat, mengurangi kekejangan pada syaraf dan otot, menormalkan detak jantung, kecemasan dan insomania (susah tidur)". Nah dari laporan tersebut bisa kita tarik kesimpulan, bahwa air wudhu mampu menjaga wajah wanita tetap cantik. 

Mokhtar Salem dalam bukunya “Prayers a Sport for the Body and Soul” menjelaskan bahwa wudhu dapat mencegah kanker kulit. Jenis kanker ini banyak disebabkan oleh bahan-bahan kimia yang setiap hari menempel dan terserap oleh kulit. Apabila dibersihkan dengan air (terutama saat berwudhu), maka bahan kimi tersebut akan larut bersama air. Selain itu, wudhu juga dapat membuat seseorang menjadi tampak lebih muda. 

Di dalam buku Mukjizat Berwudhu karya Drs. Oan Hasanuddin, R.O, Akp, MA. dijelaskan bahwa anggota badan yang dibasuh air wudhu memiliki titik akupresure dan akupunktur yang sangat bermanfaat bagi kesehatan seseorang. Titik-titik tersebut merupakan bagian titik pijat dan akupunktur untuk mengobati berbagai macam penyakit. 

Catatan: 
Memang terdapat penelitian dan terbukti bahwa wudhu dapat membuat Anda lebih cantik, tetapi janganlah berwudhu karena hanya mengejar niat ini. Baiknya, apa-apa yang Anda lakukan selalu arahkan untuk mencapai Ridha Allah SWT.

Keyword: Manfaat dan Rahasia Tersembunyi Dibalik ber-Wudhu Sebelum Tidur
Source: http://www.arrahmah.com/kajian-islam/manfaat-wudhu-sebelum-tidur.html 
sumber : Akhbar Ikhsan

Dibalik Sholat

Rahasia Dibalik Gerakan Sholat

EPUBLIKA.CO.ID, Shalat lima waktu adalah salah satu kewajiban bagi umat Islam. Shalat ternyata tidak hanya menjadi amalan utama di akhirat nanti, tetapi ternyata gerakan–gerakan shalat adalah gerakan paling proporsional bagi anatomi tubuh manusia. Bahkan dari sisi medis, shalat adalah gudangnya obat dari berbagai macam penyakit.
Selama ini shalat yang dilakukan lima kali sehari oleh umat Islam, sebenarnya telah memberikan investasi kesehatan yang cukup besar bagi yang melakukan shalat tersebut. Gerakan sholat sampai dengan salam memiliki makna yang luar biasa baik untuk kesehatan fisik, mental bahkan keseimbangan spiritual dan emosional. Tetapi sayang hanya sedikit dari umat Islam yang memahaminya. 
Berikut ini beberapa manfaat gerakan shalat bagi kesehatan manusia:
TAKBIRATUL IHRAM.
Postur: berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar telinga, lalu melipatnya di depan perut atau dada bagian bawah
Manfaat: Gerakan ini melancarkan aliran darah, getah bening (limfe) dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah mengalir lancar ke s! eluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancar. Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.

RUKUK.
Postur: Rukuk yang sempurna ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang belakang.
Manfaat: Postur ini menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat syaraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi relaksasi bagi otot – otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah latihan kemih untuk mencegah gangguan prostat.
I’TIDAL
Postur: Bangun dari rukuk, tubuh kembali tegak setelah, mengangkat kedua tangan setinggi telinga.
Manfaat: Itidal adalah variasi postur setelah rukuk dan sebelum sujud. Gerak berdiri bungkuk berdiri sujud merupakan latihan pencernaan yang baik. Organ organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian. Efeknya, pencernaan menjadi lebih lancar.

SUJUD
Postur: Menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada lantai.
Manfaat: Aliran getah bening dipompa ke bagian leher dan ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisamengalir maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Karena itu, lakukan sujud dengan tuma’ninah, jangan tergesa – gesa agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. Postur ini juga menghindarkan gangguan wasir. Khusus bagi wanita, baik rukuk maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.

DUDUK
Postur: Duduk ada dua macam, yaitu iftirosy ( tahiyyat awal ) dan tawarruk ( tahiyyat akhir ). Perbedaan terletak pada posisi telapak kaki.
Manfaat: Saat iftirosy, kita bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan syaraf nervus Ischiadius. Posisi ini menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Duduk tawarruk sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih ( urethra ), kelenjar kelamin pria ( prostata ) dan saluran vas deferens. Jika dilakukan. dengan benar, postur irfi mencegah impotensi. Variasi posisi telapak kaki pada iftirosy dan tawarruk menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga. kelenturan dan kekuatan organ – organ gerak kita.

SALAM
Gerakan: Memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal.
Manfaat: Relaksasi otot sekitar leher dan kepala menyempurnakan aliran darah di kepala. Gerakan ini mencegah sakit kepala dan menjaga kekencangan kulit wajah. BERIBADAH secara, kontinyu bukan saja menyuburkan iman, tetapi mempercantik diri wanita luar dan dalam.
Sumber : jurnalhajiumroh.com

Saturday, March 19, 2016

Ajaran-ajaran Rasullullah

 TATA CARA MANDI WAJIB
Ketika seorang muslim junub, baik karena berhubungan atau mimpi, maka ia wajib mandi agar kembali suci. Berikut ini tata cara mandi junub sesuai tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam hadits-hadits shahih:

1. Niat mandi wajib

Mulailah dengan niat mandi wajib untuk menghilangkan hadats besar. Niat ini membedakan mandi wajib dengan mandi biasa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

“Semua amal tergantung niatnya dan setiap orang akan mendapatkan sesuai apa yang ia niatkan” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

2. Membersihkan kedua telapak tangan

Siram/basuhlah tangan kiri dan bersihkan dengan tangan kanan. Pun sebaliknya, siram/basuhlah tangan kanan dan bersihkan dengan tangan kiri. Ulangi tiga kali

عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اغْتَسَلَ مِنْ الْجَنَابَةِ فَبَدَأَ فَغَسَلَ كَفَّيْهِ ثَلَاثًا

“Dari Aisyah bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mandi karena junub, maka beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya tiga kali…” (HR. Muslim)

3. Mencuci kemaluan

Cuci dan bersihkan dari mani dan kotoran yang ada padanya serta sekitarnya

4. Berwudhu

Ambillah wudhu sebagaimana ketika hendak shalat

5. Membasuh rambut dan menyela pangkal kepala

Masukkan telapak tangan ke air, atau ambillah air dengan kedua telapak tangan (jika memakai shower), lalu gosokkan ke kulit kepala, lantas siramlah kepala tiga kali.

6. Menyiram dan membersihkan seluruh anggota tubuh

Pastikan seluruh anggota tubuh tersiram air dan dibersihkan, termasuk lipatan atau bagian-bagian yang tersembunyi seperti ketiak dan sela jari kaki.
Langkah ke-3 hingga ke-6, dalilnya adalah hadits-hadits berikut:

عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا اغْتَسَلَ مِنْ الْجَنَابَةِ بَدَأَ فَغَسَلَ يَدَيْهِ ثُمَّ يَتَوَضَّأُ كَمَا يَتَوَضَّأُ لِلصَّلَاةِ ثُمَّ يُدْخِلُ أَصَابِعَهُ فِي الْمَاءِ فَيُخَلِّلُ بِهَا أُصُولَ شَعَرِهِ ثُمَّ يَصُبُّ عَلَى رَأْسِهِ ثَلَاثَ غُرَفٍ بِيَدَيْهِ ثُمَّ يُفِيضُ الْمَاءَ عَلَى جِلْدِهِ كُلِّهِ

“Dari ‘Aisyah istri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa jika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mandi karena junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya, kemudian berwudlu sebagaimana wudlu untuk shalat, lalu memasukkan jari-jarinya ke dalam air dan menggosokkannya ke kulit kepala. Setelah itu beliau menyiramkan air ke atas kepalanya dengan cidukan kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali, kemudian beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya.” (HR. Al Bukhari)

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا اغْتَسَلَ مِنْ الْجَنَابَةِ يَبْدَأُ فَيَغْسِلُ يَدَيْهِ ثُمَّ يُفْرِغُ بِيَمِينِهِ عَلَى شِمَالِهِ فَيَغْسِلُ فَرْجَهُ ثُمَّ يَتَوَضَّأُ وُضُوءَهُ لِلصَّلَاةِ ثُمَّ يَأْخُذُ الْمَاءَ فَيُدْخِلُ أَصَابِعَهُ فِي أُصُولِ الشَّعْرِ حَتَّى إِذَا رَأَى أَنْ قَدْ اسْتَبْرَأَ حَفَنَ عَلَى رَأْسِهِ ثَلَاثَ حَفَنَاتٍ ثُمَّ أَفَاضَ عَلَى سَائِرِ جَسَدِهِ ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَيْهِ

Dari Aisyah dia berkata, “Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mandi karena junub, maka beliau memulainya dengan membasuh kedua tangan. Beliau menuangkan air dengan tangan kanan ke atas tangan kiri, kemudian membasuh kemaluan dan berwudhu dengan wudhu untuk shalat. Kemudian beliau menyiram rambut sambil memasukkan jari ke pangkal rambut hingga rata. Setelah selesai, beliau membasuh kepala sebanyak tiga kali, lalu beliau membasuh seluruh tubuh dan akhirnya membasuh kedua kaki.” (HR. Muslim)
Demikian tata cara mandi junub sesuai tuntunan Rasulullah. Meskipun rukunnya hanya dua, yakni niat dan membasuh semua permukaan kulit serta rambut, hal-hal lainnya adalah sunnah. Yang jika kita mengamalkannya, insya-allah bukan hanya kita suci dari hadats besar, tetapi juga mendapatkan pahala karena mengikuti sunnah yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

 Dikutip dari :bersamadakwah.net

Wednesday, March 16, 2016

Sunnah-Sunnah Rasullullah

Seratus Enam Puluh Kebiasaan Nabi Muhammad Saw , AS-SUNNAH – NABI MUHAMMAD SAW

KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW SEKITAR SHALAT
Selalu shalat sunnah fajar
Meringankan shalat sunnah fajar
Membaca surat Al-Ikhlas dan Al-Kafirun dalam shalat fajar (ayat lain yang dibaca Nabi dalam shalat sunnah fajar)
Berbaring sejenak setelah shalat sunnah fajar
Mengerjakan shalat sunnah di rumah
Selalu shalat sunnah empat rakaat sebelum dhuhur
Mengganti dengan empat rakaat setelah duhur jika tidak sempat shalat sebelumnya
Shalat sunnah dua atau empat rakaat sebelum ashar
Shalat sunnah dua rakaat sesudah maghrib
Shalat sunnah setelah Isya’
Mengakhirkan shalat Isya’
Memanjangkan rakaat pertama dan memendekkan rakaat kedua
Selalu shalat malam (waktu shalat malam Rasulullah saw)
Menggosok gigi apabila bangun malam
Membuka shalat malam dengan 2 rakat ringan
Shalat malam sebelas rakaat (format shalat malam Nabi sebelas rakaat)
Memanjangkan shalat malamnya
Membaca surat Al-A’la, Al-Kafirun dan Al-Ikhlas dalam shalat witir
Mengganti shalat malam di siang hari jika berhalangan
Shalat dhuha empat rakaat
Tetap duduk hingga matahari bersinar setelah shalat subuh
Meluruskan shaf sebelum mulai shlaat jama’ah
Mengangkat kedua tangan saat takbiratul ihram, akan ruku’ dan bangun dari ruku’
Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri
Mengarahkan pandangan ke tempat sujud
Merenggangkan kedua tangan ketika sujud hingga tampak ketiaknya yang putih
Memberi isyarat dengan jari telunjuk ketika tasyahhud dan mengarahkan pandangan ke arah jari telunjuk
Meringankan tasyahhud pertama
Meringankan shalat jika berjama’ah
Menghadap ke arah kanan makmum selesai shalat jama’ah
Bersegera ke masjid begitu masuk waktu shalat
Selalu memperbarui wudhu setiap kali akan shalat
Tidak menshalatkan jenazah yang masih berhutang
Menancapkan tombak sebagai pembatas jika shlaat di tanah lapang
Mengajari shalat kepada orang yang baru masuk Islam
II. KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW DI HARI JUM’AT DAN DUA HARI RAYA
Membaca surat As-Sajdah dan Al-Insan dalam shalat subuh di hari Jum’at
Memotong kuku dan kumis setiap hari Jum’at
Mandi pada hari Jum’at
Memakai pakaian terbaik untuk shalat jum’at
Memendekkan khutbah Jum’at dan memanjangkan shalat
Serius dalam khutbahnya dan tidak bergurau
Duduk di antara dua khutbah Jum’at
Membaca surat Al-A’la dan Al-Ghasyiyah dalam shalat Jum’at
Shalat sunnah setelah jum’at
Tidak langsung shalat sunnah setelah Jum’at
Mandi sebelum berangkat shalat Id
Memakai pakaian teraik ketika shalat Id
Makan terlebih dahulu sebelum berangkat shalat Idul Fitri
Baru makan sepulang dari melaksanakan shalat Idul Adha
Shalat Id di tanah lapang
Mengajak semua keluarganya ke tempat shalat Id
Memperlambat pelaksanaan shalat Idul Fitri dan mempercepat pelaksanaan shalat Idul Adha
Langsung shalat Id tanpa Adzan dan Iqomah
Dua kali khutbah dengan diselingi duduk
Pergi dan pulang melalui jalan yang berbeda
Berjalan kaki menuju tempat shalat Id
Membaca surat Qaaf dan Al-Qamar dalam shalat Id
Menyembelih hewan kurban di tempat pelaksanaan shalat Id
III. KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW DALAM MASALAH PUASA
Puasa dan berbuka secara seimbang
Berbuka puasa sebelum shalat maghrib
Berbuka dengan korma
Tetap puasa meskipun bangun dalam keadaan junub
Berpuasa jika tidak mendapatkan makanan di pagi hari
Membatalkan puasa sunnah jika memang ingin makan
Banyak puasa di bulan sya’ban
Puasa enam hari syawal
Puasa hari Arafah
Puasa Asyura atau sepuluh muharam
Puasa hari senin dan kami
Puasa tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulan
Mencium istri di siang hari
IV. KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW DI BULAN RAMADHAN
Memperbanyak sedekah
Memperbanyak membaca Al-Qur’an
Mengakhirkan waktu sahur
Puasa wishal
Memperbanyak shalat malam (menghidupkan malam ramadhan)
I’tikaf
Menghidupkan sepuluh malam terakhir dan membangunkan keluarganya
Menyuruh para sahabat agar bersungguh-sungguh mencari lailatul qadar
V. KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW DALAM MAKAN DAN MINUM
Tidak pernah mencela makanan
Tidak makan sambil bersandar
Makan dan minum dengan tangan kanan
Makan dengan tiga jari
Menjilati jari-jemari dan tempat makan selesai makan
Mengambil nafas tiga kali ketika minum
Minum dengan duduk dan berdiri
Mulai makan dari pinggir tempat makan
Berdo’a sebelum dan sesudah makan
Tidak pernah kenyang dua hari berturut-turut
Tidak pernah makan di depan meja makan
VI. KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW DALAM TIDURNYA
Tidur dalam keadaan suci
Tidur di atas bahu sebelah kanan
Meletakkan tangan di bawah pipi
Meniup kedua tangan dan membaca do’a lalu mengusapkannya ke badan
Tidak suka tidur sebelum Isya’
Tidur pada awal malam dan bangun di sepertiga akhir
Berwudlu dulu jika akan tidur dalam keadaan junub
Berdo’a sebelum dan setelah bangun tidur
Membaca do’a jika terjaga dari tidur
Tidur matanya namun tidak tidur hatinya
Menyilangkan kaki jika tidur di masjid
Tidur hanya beralaskan tikar
Tidak menyukai tidur tengkurap
VII. KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW DALAM BEPERGIAN
Berlindung kepada Allah dari beban perjalanan jika hendak bepergian
Sengang bepergian pada hari kamis
Senang pergi pada pagi hari
Menyempatkan tidur dalam perjalanan di malam hari
Melindungi diri atau menjauh jika buang haajt
Berada di barisan belakang saat bepergian
Bertakbir tiga kali ketika telah berada di atas kendaraan
Bertakbir saat jalanan naik dan bertasbih saat jalanan menurun
Berdo’a jika tiba waktu malam
Berdo’a jika melihat fajar dalam perjalanan
Berdo’a ketika kembali dari bepergian
Mendatangi masjid terlebih dahulu saat baru tiba dan shalat dua raka’at
Mengundi istri-istrinya jika bepergian
Shalat di atas kendaraan
Menghadap ke arah kiblat terlebih dahulu jika shalat di atas kendaraan
Mendo’akan orang yang ditinggal pergi
Mendo’akan orang yang akan bepergian
Memberi bagian tersendiri kepada orang yang diutus pergi
VIII. KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW DALAM DZIKIR DAN DO’ANYA
Senang berdoa dengan do’a yang ringkas
Membaca istighfar tiga kali dan berdzikir selepas shalat
Membaca istighfar tujuh puluh kali hingga seratus kali setiap hari
Membaca shalat dan salam atas dirinya jika masuk dan keluar dai masjid
Membaca do’a di pagi dan sore hari
Membaca do’a di akhir majlis
Membaca do’a saat keluar rumah
Berdo’a jika masuk dan keluar kamar kecil
Berdoa jika memakai pakaian baru
Berdo’a jika merasa sakit
Berdo’a jika melihat bulna
Memanjatkan do’a di saat sulit
Berdo’a jiika takut pada suatu kaum adan saat bertemu musuh
Berdo’a jika bertiup angin kencang
IX. PERNIK-PERNIK KEBIASAAN NABI SAW
Selalu mengingat Allah di setiap waktu
Mengulangi perkataan hingga tiga kali dan bicara dengan suara yang jelas
Selalu mendahulukan yang kanan
Menutup mulut dan merendahkan suara apabial bersin
Tidak menolak jika diberi minyak wangi
Tidak pernah menolak hadiah
Selalu memilih yang lebih mudah
Bersujud syukur jika mendapat kabar gembira
Bersujud tilawah jika membaca ayat sajdah
Tidak datang ke rumah pada wkatu malam melainkan pada pagi dan sore hari
Tidak suka berbincang-bincang setelah Isya’
Tidak senang menyimpan harta dan selalu memberi jika ada yang meminta
Mengulang salam hingga tiga kali
Turut mengerjakan pekerjaan rumah
Pergi ke masjid Quba setiap sabtu
Sangat marah jika hukum Allah dilanggar namun tidak marah jika dirinya disakiti
Berubah warna mukanya jika tidak menyukai sesuatu
Memilih waktu yang tepat dalam menasehati
Tidak bohong dalam bergurau
Berdiri apabila melihat iringan jenazah
Baru mengangkat pakaian jika telah dekat dengan tanah saat buang hajat
Buang air kecil dengan jongkok
Bermusyawarah jika membicarakan suatu masalah yang penting
Menyuruh istrinya agar memakai kain jika ingin menggaulinya dalam keadaan haidh
uripsantoso.wordpress.com
*Kuitipan: Akaha, Abduh Zulfidar, 160 Kebiasaan Nabi saw, Pustaka Al-Kautsar, Jakarta Timur, cetakan I, 2002
Sumber :Dobel D-N blog